6
" S E P A T A H K A T A"
Semenjak Pemerintahan Orde Baru menata kembali kebudayaan Indonesia dalam program pembangunan yang tengah dilaksankan, maka pembinaan dan pengembangan adat istiadat/kebudayaan daerah yang merupakan ke Bhinnekaan dari Kebudayaan Nasional adalah suatu hal yang mutlak dilaksanakan. Karena Tidak mungkin kebudayaan Nasional itu dikembangkan secara tuntas tanpa melalui pembinaan dan pengembangan kebudayaan/adat istiadat daerah.
{{gap|2em} Sumatera Barat yang dikenal dengan kebudayaan adat Minangkabau sebagai salah satu corak dari ke Bhinnekaan Kebudayaan Nasional yang ber Bhinneka Tunggal Ika, sesuai dengan Pola Dasar Pembangunan Sumatera Barat harus dibina dan dikembangkan pula dalam rangka membantu menggerakkan partisipasi masyarakat untuk lebih giat dalam melaksanakan pembangunan disegala bidang.
Namun sangat kita rasakan kekurangan dalam literatur yang merupakan bacaan untuk dapat menggali dan memahammi kebudayaan Minangkabau yang sangat dibutuhkan, karena terbatasnya jumlah penulis-penulis tentang adat dan Kebudayaan Minangkabau.
Disamping tulisan-tulisan tentang kebudayaan Minangkabauu yang telah ada, saudara St. Syahril Amga asal Ampalu Gurun Tanah Datar telah menyusun suatu buku tentang Pidato Aluo Pasambahan Adat yang isinya antara lain tentang Palsafah Pakaian Penghulu di Minangkabau. Karya saudara St. Syahril Amga tersebut sangat kita hargai, semoga untuk menjadi dorongan terhadap penulis-penulis lain tentang adat Minangkabau guna untuk melengkapi kekurangan literatur yang dirasakan.
Buku Pidato Aluo Pasambahan Ada dan Palsafah Pakaian Penghulu baik kiranya dibaca oleh generasi muda dan para Penghulu Adat di Sumatera Barat, karena mempunyai hikmah yang banyak dan dalam, kalau kita benar-benar menghayati. Kepada penulis saudara St. Syahril Amga saya aturkan banyak terima kasih.
Padang, 10 Nopember 1982
Pembina Adat dan Syarak
LKAAM Sumatera Barat
(H. IDRUS HAKIMI DT. RAJO PENGHULU)
