Jump to content

Page:Hikayat Puti Zaitun.pdf/17

From Wikisource
This page has been validated.

kan uang seratus dinar dan ikut dengan Puti Zaitun melihat mayat Abu Hasan.

Sesudah Puti Zubaidah pergi Abu Hasan bangkit dan menyuruh istrinya sekarang berbaring pura-pura mati. Abu Hasan berlari-lari ke istana mengabarkan kepada Raja Harun Alrasyid mengenai kematian istrinya. Raja memberikan uang seratus dinar dan ikut dengan Abu Hasan untuk menjenguk mayat Puti Zaitun.

Raja membujuk Abu Hasan agar jangan menangis. Sesampai di istana raja mengatakan kepada istrinya perihal kematian Puti Zaitun, istri Abu Hasan. Tercengang permaisuri raja mendengarkan berita itu, sebab dia tadi melihat Abu Hasan yang meninggal.

Mendengar tutur istrinya, tertawalah raja dan disuruhnya mengucap karena yang dilihat raja istri Abu Hasan yang meninggal

Karena raja dan permaisurinya sama-sama keras pendiriannya, maka disuruh Halimah, pelayannya menjenguk ke rumah Abu Hasan melihat siapa sebenarnya yang meninggal.

Setelah kembali, Halimah melaporkan, bahwa Abu Hasan yang meninggal karena dia melihat Puti Zaitun menangis. Raja tidak senang hatinya, maka disuruh pelayan yang lain yaitu Mansur.

Setelah kembali dari rumah Abu Hasan dilaporkannya, bahwa Puti Zaitunlah yang meninggal, karena melihat Abu Hasan sedang mengaji. Raja dan permaisurinya tidak puas akan laporan kedua pelayannya, maka mereka sendiri yang pergi ke rumah Abu Hasan.

Setelah Puti Zaitun mendengar raja sudah hampir ke rumahnya dia bertanya bagaimana pendapat suaminya. Abu Hasan menganjurkan agar mereka keduanya berbaring pura-pura mati.

Melihat dua mayat terbujur berkata raja siapa di antara keduanya yang dulu mati akan diberi uang seribu dinar. Mendengar kata-kata itu melompat Abu Hasan menyembah raja, mengatakan dialah yang lebih dahulu mati. Puti Zaitun juga bangkit, menjelaskan bahwa Abu Hasan, suaminyalah yang lebih dahulu mati.

Tertawa raja dengan permaisuri melihat kelakuan Abu Hasan dan istrinya dan ditanyakannya maksud mereka berlaku demikian.

15