Jump to content

Page:Hikayat Puti Zaitun.pdf/16

From Wikisource
This page has been validated.


pi. Puti Zaitun dengan merayu-rayu membangunkan Abu Hasan.

Abu Hasan memaki-maki dan menyesali tamunya yang dua orang itu, telah dijamunya dengan baik-baik masih menyihirnya.

Abu Hasan menanyakan kepada para inang-inang pengasuh di sekelilingnya, siapakah raja. Gadis-gadis itu serentak mengataka, bahwa dia bukan Abu Hasan tetapi raja. Gadis-gadis yang menglilinginya merayu terus, sehingga Abu Hasan ikut menari bersama mereka.

Raja Harun Alrasyid dengan permaisurinya Puti Zubaidah mengintip dari kamar sebelah. Sedang Abu Hasan asyik menari itu masuklah Raja Harun Alrasyid ke dalam ruangan itu, musik berhenti berbunyi dan semua isi ruangan diam.

Raja mengajak Abu Hasan duduk di dekatnya dan ditanyakannya sebabnya dia datang ke istana.

Abu Hasan menjawab, bahwa ia disihir oleh orang Magribi, padahal ia sudah menjamu orang itu. Raja Harun Alrasyid membuka rahasianya bagaimana sampai dia di istana itu dan pernah menjadi raja sehari.

Raja dengan permaisurinya sudah sepakat untuk mengawinkan Abu Hasan dengan Puti Zaitun. Raja memerintahkan Abu Hasan kawin dengan Puti Zaitun dan tidak boleh menolak perintah raja.

Sesudah seminggu nikah Abu Hasan membawa istrinya pulang ke rumah ibunya. Ibunya sangat sayang kepada menantunya.

Sesudah sebulan kawin, uang berangsur habis, karena tiap hari bersuka hati saja. Puti Zaitun akan menjual selendang pemherian Puti Zubaedah untuk belanja tetapi dilarang Abu Hasan

karena mencari uang adalah tanggungan pihak laki-laki. Puti Zaitun menjawab, bahwa adat orang suami-istri bantu-membantu. Abu Hasan termenung mendengar kata istrinya itu. Istrinya mempunyai akal untuk memperoleh uang dengan mudah. Disuruhnya suaminya pura-pura mati dan dia akan meminta uang kepada permaisuri raja untuk pembeli kafan. Mendengar itu tertawa Abu Hasan. Dia berbaring telentang seperti orang mati dan istrinya lari ke istana mengabarkan kematian suaminya. Puti Zubaidah memberi-

14