Jump to content

Page:Hikayat Puti Zaitun.pdf/14

From Wikisource
This page has been validated.

Sedang berkata-kata itu, Abdul Gafar, wazir Sultan Harun Alrasyid menuangkan obat bius ke dalam minuman Abu Hasan.

Sesudah terminum obat bius itu oleh Abu Hasan, tertidurlah dia tak sadarkan diri.

Raja memerintahkan agar Abu Hasan dibawa ke istana. Bajunya diganti dengan baju tidur raja-raja.

Raja Harun Alrasyid bertitah kepada seisi istana, agar mereka mematuhi segala perintah Abu Hasan, tanpa ketawa dan menganggapnya benar-benar seperti raja untuk sehari.

Pagi-pagi Abu Hasan telah dibangunkan oleh tujuh dayang-dayang perempuan. Sewaktu Abu Hasan sedang mandi, Raja Harun Alrasyid memerintahkan kepada wazir, menteri mangkubumi dan segala pejabat tinggi agar mereka mematuhi perintah Abu Hasan untuk sehari itu.

Sesudah bersantap pagi Abu Hasan dibawa ke balairung dan didudukkan di atas singgasana dihadapi oleh semua orang pintar-pintar. Mereka menunggu perintah Abu Hasan selaku raja.

Dalam sehari itu Abu Hasan menghukum penghulu yang suka memeras rakyat serta menyuruh rampas harta seorang Yahudi, karena hartanya berasal dari rampasan. Harta Yahudi itu disuruh dibagikannya kepada rakyat miskin. Abu Hasan memerintahkan kepada bendahara agar menyerahkan uang seribu dinar kepada ibunya.

Raja sehari itu dihibur oleh gadis-gadis cantik, dayang-dayang istana. Di antara gadis-gadis itu terdapat inang permaisuri raja, bernama Puti Zaitun. Abu Hasan tertarik akan Puti Zaitun. Segala tingkah laku Abu Hasan diintip saja oleh Raja Harun Alrasyid dengan permaisurinya.

Sesudah hari malam, Abu Hasan diberi lagi obat bius dalam minumannya dan sesudah tertidur bajunya diganti lagi dan dibawa pulang ke rumahnya.

Sewaktu Abu Hasan terbangun pada pagi hari dicari-carinya Puti Zaitun dan dipanggil-panggilnya inang pengasuh. Yang datang ibunya menanyakan siapa yang dipanggil-panggil anaknya.

Abu Hasan marah kepada ibunya dan dikatakannya perem-

12