RINGKASAN: CERITA PUTRI ZAITUN
Pada zaman dahulu ada seorang raja bernama Harun Al rasyid. Permaisurinya bernama Puti Zubaidah, anak raja Mesir. Harun Alrasyid, seorang raja yang adil pandai memerintah, termasyhur ke mana-mana rakyat dan negerinya makmur. Pada suatu hari Raja Harun Alrasyid mengajak wazimnya berkeliling kota untuk mengetahui keadaan rakyat yang sebenarnya. Mereka berdua berkeliling dengan jalan menyamar. Wazirmmya bernama Abdul Gafar. Sewaktu Raja dengan wazirnya sampai di halaman rumah Abu Hasan, maka diajak mampir kerumahnya oleh Abu Hasan. Dijamu makan orang berdua itu dan ditanyakan oleh tamu yang berdua itu riwayat Abu Hasan.
Abu Hasan menceritakan bahwa dia hanya tinggal berdua dengan ibunya karena ayahnya telah meninggal. Raja Harun Al-rasyid mengaku dirinya bernama Abdullah dan wazirnya dikatakannya bernama Mohamad Soleh dan dia mengaku saudagar dari Mousol. Abu Hasan mengatakan bahwa almarhum ayahnya juga seorang saudagar dan meninggalkan harta yang banyak.
Harta itu dihabiskan oleh Abu Hasan dengan kawan-kawannya untuk berpesta pora.
Sesudah harta habis teman-temannya itu meninggalkannya, maka dijualnya kambing dan ontanya, akan jadi modal berdagang. Berkat ketekunan berdagang, dapatlah tersimpan uang sedikit-sedikit. Abu Hasan tetap menolong orang yang sedang dalam kesusahan dan orang miskin maupun menjamu para musyafir. Sambil bercerita itu Abu Hasan meneguk anggur terus-menerus, sehingga sudah mulai mabuk.
Dia mencela Raja Harun Alrasyid yang dianggapnya tidak mau melihat kesulitan rakyatnya, dia tinggal saja di istana, sedangkan negara tidak aman.
Dia juga menambahkan, kalau sekiranya dia diangkat barang sehari menjadi raja, banyak penghulu yang akan dihukumnya.