KATA PENGANTAR
Cerita Puti Zaitun ini ditulis dalam bahasa daerah Minangkabau. Ceritanya bukan berasal dari daerah Minangkabau, tetapi dari sastra luar negeri yang terkenal dengan Hikayat 1001 malam. Hikayat 1001 malam sendiri masuk ke Indonesia melalui pedagang dari Arab. Puti Zaitun merupakan satu cerita di antara cerita yang ada dalam hikayat tersebut. Peristiwanya terjadi dalam zaman Kerajaan Sultan Harun Alrasyid. Harun Alrasyid terkenal sebagai seorang raja yang adil dan bijaksana. Dia juga terkenal dengan kebiasaannya yang suka menyamar untuk menyelidiki tentang keadaan rakyatnya. Keluhan dan aduan rakyatnya diperhatikannya dan yang dianggap bersalah dijatuhi hukuman. Cerita Puti Zaitun juga mengisahkan kejadian sewaktu Sultan Harun Alrasyid sedang menyamar dengan wazirnya berkeliling kota untuk memperoleh laporan langsung dari rakyat. Dalam penyamarannya itu ia bertemu dengan seorang laki-laki bernama Abu Hasan, yang me ngecam raja, tidak memperhatikan keadaan rakyat. Harun Alrasyid mengangkat Abu Hasan sebagai raja sehari saja. Dalam sehari itu Abu Hasan telah menjatuhkan hukuman kepada yang dianggapnya bersalah.
Ibu kandungnya sendiri diberinya hadiah.
Terbitan buku Puti Zaitun dalam bahasa daerah ini akan menambah khazanah sastra Minangkabau yang berasal dari luar negeri.
Mudah-mudahan buku ini dapat memenuhi selera pembaca khususnya orang Minangkabau.